BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Perkembangan Pendidikan tak berjalan berbanding lurus
dengan perkembangan budaya” mungkin kalimat inilah yang paling tepat
menggambarkan situasi pendidikan dalam
negeri ini. Perkembangan pendidikan
yang begitu pesat tidak dibarengi dengan sebuah momentum kebangkitan
budaya negara ini sendiri, malah dalam beberapa waktu belakangan dapat kita
jumpai bahwa budaya sudah semakin ditinggalkan secara perlahan dan secara
pararel.
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan
nilai-nilai budaya yang dikandung, budaya dan pendidikan adalah 2 hal yang
tidak dapat dipisahkan secara lumrah. Kedua hal tersebut saling berkaitan satu
sama lain dan saling mendukung satu sama lain.
Jika dilihat, salah satu tujuan pendidikan
adalah meletarikan dan
meningkatkan kebudayaan itu sendiri. Dan pendidikan merupakan proses yang
paling efektif dalam mentranferkan
ilmu-ilmu budaya itu, sementara di dalam budaya sendiri kita juga mengetahui
bahwa ada nilai-nilai pendidikan yang dimasukkan dalam budaya itu. Maka sudah
menjadi impian kita selama ini bahwa pendidikan dan budaya dapat saling
melengkapi dan mentransformasi menjadi
sebuah “INOVASI PENDIDIKAN DAN
BUDAYA “.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa tantangan pendidikan?
2. Apa manfaat dan hasil
pendidikan?
3. Bagaimana pendekatan
teoritis alokasi sumber daya?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Dapat mengetahui tantangan, manfaat juga hasil dari pendidikan.
2.
Dapat mengetahui teoritis alokasi sumber daya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Tantangan Pendidikan
Tantangan Pendidikan Dewasa ini kita telah memasuki era baru
yaitu globalisasi. Globalisasi tidak muncul begitu saja melainkan sebuah proses
yang merupakan sebuah keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari, dengan segala
berkah dan mudharatnya (Zamroni, 2000: 74). Dimasa yang akan dating tantangan bagi
penyelenggaraan system pendidikan akan semakin sulit. Dimana mereka harus bisa membuat lembaga mereka
diminati oleh publik. Dari banyaknya lembaga pendidikan yang ada, mereka pasti memiliki lembaga pendidikan yang kualitasnya
baik. Aspek kualitas itu dilihat dari mata pelajaran yang dibuat sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dimasyarakat. Menurut Rahmat (2010:26) Pendidikan diartikan sebagai suatu
perbuatan pembimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh pendidik kepada peserta
didik kearah suatu tujuan tertentu. Dengan rumusan yang lebih luas, pendidikan adalah
upaya sadar untuk menyiapkan peningkatan kehidupan peserta didik yang mandiri dan
berbudaya harmonis,.
· Menurut Arief (2012:1) tantangan pendidikan
pada era globalisasi sebagai sebuah proses mempunyai sejarah yang panjang. Globalisasime
niscaya akan terjadinya perdagangan bebas dan dinilai menjadi ajang kreasi dan perluasan
bagi pertumbuhan perdagangan dunia, serta pembangunan dengan system pengetahuan.
· Pendidikan sebagai Investasi Pentingnya
pendidikan sebagai investasi jangka panjang dapat diuraikan sebagai berikut.
Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan
bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern,
salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik padatataran
individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi
pendidikan untuk perkembangan ekonomi.
Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of
return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik
pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus
dan memasuki dunia kerja.
Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi
selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis,
fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi
pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan social pada berbagai tingkat
sosial yang berbeda.
Dilihat dari sudut pandang yang lain
bahwa pendidikan adalah usaha untuk
menimbang dan menghubungungkan potensi kehidupan. Dimana potensi-potensi
kehidupan itu dapat dijadikan sebagai ukuran dalam kehidupan setiap individu.
Adapun dilihat dari sudut pandang yang lebih luas bahwa pendidikan merupakan
usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua ke generasi muda, yang
dimana tujuan awal dari pewarisan ini
adalah agar nilai-nilai budaya tersebut terpelihara dan tetap ada. Sementara
budaya sendiri adalah sebuah usaha untuk menurunkan nilai-nilai moral yang
dikemas dalam sebuah tradisi dimana tradisi ini menjadikan manusia lebih baik
lagi.
B. Manfaat
dan Hasil Pendidikan
Tugas utama penyelenggaraan pendidikan adalah menciptakan dan
melaksanakan sistem yang produktif. Ini artinya
ia harus mengerahkan kekuatannya untuk mencapai tujuan dari system sebisa mungkin.
Sistem adalah serangkaian kegiatan yang saling berhubungan. Sistem buatan manusia
direncanakan untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Ada beberapa sistem
yang kompleks dimana system itu dapat dipelajari melalui analisa input-output. Analisa
input- output sangat dibutuhkan pada system sosial yang disebut organisasi.
Sebagai contoh output yang diterima oleh pekerja berupa finansial, sedangkan pada
sekolah output berupa kemampuan siswa untuk menikmati dan menghargai hidup.
Menurut
(Abu bakar& Kurniatun, 2010:256), salah satu dari kontribusi ekonomi yang terpenting
bagi pendidikan adalah konsep umum biaya. Praktik yang biasa dalam pendidikan adalah
menghargai biaya sama dengan pengeluaran. Biaya yang diambil termasuk biaya moneter
digolongkan dengan pembelian dari faktor input, seperti gaji guru dan penyelenggaraan
administrasi, buku-buku dan material, peralatan, gedung tanah dan bis sekolah.
C. Pendekatan
Teoritis Alokasi Sumber Daya
Pendekatan Teoritis Alokasi Sumber Daya Dalam pendidikan,
nilai tambah didefinisikan sebagai jumlah penambahan belajar yang diletakkan disetiap
tahap proses. Jika pembelajaran didefinisikan sebagai penguasaan ketrampilan, pengetahuan
atau pemahaman maka nilai tambah adalah jumlah unit yang disyaratkan di setiap tahap.
Menurut Fattah ( 2004:28) manfaat atau keuntungan pendidikan tidak selalu dapat
diukur dengan standar nilai ekonomi atau uang. Hal ini disebabkan manfaat pendidikan,
disamping memiliki nilai ekonomi, juga memiliki nilai social.
Kita gabungkan dengan data biaya pendidikan dapat menjadi ukuran
efisiensi eksternal. Ada empat kategori yang dapat dijadikan indicator dalam menentukan
tingkat keberhasilan pendidikan, yaitu:
1. Dapat
tidaknya seorang lulusan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi,
2. Dapat
tidaknya memperoleh pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang
lain,
3. Besarnya
penghasilan yang diterima, Sikap perilaku dalam konteks social, budaya, dan
politik.
Prosedur ini dapa tditerapkan untuk siswa secara individual.
Asumsi 1 dan 2 Analisa ini berdasarkan asumsi bahwa :1) unjuk kerja dapat diukur,
dan 2) prosedur pengukuran dikembangkan para psikolog yang bekerja didunia pendidikan
cukup memadai.
Asumsi 3 Adanya fungsi hasil yang menghubungkan output (peningkatan
unjuk kerja) dengan input (waktu siswa, guru, peralatan termasuk material, buku
dan jangka waktu). Dari sudut pandang secara psikologi, totalitas input adalah lingkungan
dimana seseorang anak diekspos. Asumsi 4 Semua adalah sama, peningkatan pada waktu
siswa dan waktu guru dihubungkan dengan peningkatan unjuk kerja. Ini diasumsikan
bahwa jika jumlah waktu siswa lebih banyak dicurahkan, artinya tidak ada penurunan
motivasi atau faktor lain yang berhubungan dengan pembelajaran, sehingga unjuk kerja
menjadi meningkat.
D. Pendekatan
dalam Pengambilan kebijakan
Pendekatan untuk Melahirkan Kebijakan Penyelenggaran pendidikan
yang efektif dapat mendefinisikan masalah, mengumpilkan data yang relevan, dan
mengolah data untuk memecahkan masalah. Dia bisa mengenali alternative kemungkinan
dan memilih yang terbaik. Namun pembuat keputusan yang cakap tidak bekerja sendiri.
Pegawai yang pengetahuannya berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi dilibatkan
dalam membuat keputusan. Dimulai dengan diskusi input-output, keefektifan biaya,
dan model biaya keuntungan. Disadari atau tidak, realitasnya sumber daya manusia
Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industry atau ekonomi.
Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai
prioritas utama.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kesadaran pentingnya
pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Sedikitnya terdapat tiga alas an untuk
memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Pertama,
pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan
ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan
adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran
global. Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate ofreturn) yang
lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan
total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia
kerja. Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi
teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya,
dan fungsi kependidikan. Fungsisosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan
terhadap perkembangan manusia dan hubungan social pada berbagai tingkat social yang
berbeda.
B.
Saran
Dengan selesainya makalah ini bisa mengetahui
tantangan-tantangan dalam pendidikan serta manfaat dan hasil dari adanya
pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
jam enam
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan
dalam Persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya
Ali Saifullah.HA. 1983. Antara
Filsafat dan Pendidikan: Pengantar Filsafat Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional
Hasan Langgulung, 1986. Manusia
dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka
Al-Husna
Ismaun. 2001. Filsafat Ilmu I.
(Diktat Kuliah). Bandung: UPI Bandung.
Uyoh Sadulloh.1994. Pengantar
Filsafat Pendidikan. Bandung: P.T. Media Iptek
anakpintar.net23.net/Artikel
http://www.perkuliahan.com/hubungan-antara-pendidikan-dan-kebudayaan/
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-budaya-perusahaan-menurut.html
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/hubungan-kebudayaan-dengan-pendidikan.html
http://search.4shared.com/postDownload/P_wPsf7o/fungsi_pendidikan_dalam_kebuda.html
http://diskusi-lepas.blogspot.com/2010/09/peran-pendidikan-dalam-melestarikan.html
http://adi.or.id/muhammadiyah-dalam-pengembangan-pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-di-era-globalisasi/
http://blog.politekniktelkom.ac.id/30212033/2012/06/14/dampak-perkembangan-tik-dalam-bidang-politik-pendidikan-sosial-dan-budaya/
http://ernayuliyanti92.blogspot.com/2012/11/pengaruh-dunia-teknologi-informasi.html
http://ariywildan501.blogspot.com
http://id.scribd.com/doc/33260730/Peranan-Dunia-Pendidikan
http://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://swardik.blogspot.com/2012/08/corak-pendidikan-impian-masa-depan.html
http://www.putra-putri-indonesia.com/budaya-lokal.html