Kamis, 26 Desember 2013

Pendidikan Sebagai Investasi



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah
“Perkembangan Pendidikan tak berjalan berbanding lurus dengan perkembangan budaya” mungkin kalimat inilah yang paling tepat menggambarkan situasi pendidikan dalam  negeri ini. Perkembangan pendidikan  yang begitu pesat tidak dibarengi dengan sebuah momentum kebangkitan budaya negara ini sendiri, malah dalam beberapa waktu belakangan dapat kita jumpai bahwa budaya sudah semakin ditinggalkan secara perlahan dan secara pararel.
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya yang dikandung, budaya dan pendidikan adalah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan secara lumrah. Kedua hal tersebut saling berkaitan satu sama lain dan saling mendukung satu sama lain.
Jika dilihat, salah satu tujuan  pendidikan  adalah  meletarikan dan meningkatkan kebudayaan itu sendiri. Dan pendidikan merupakan proses yang paling efektif dalam  mentranferkan ilmu-ilmu budaya itu, sementara di dalam budaya sendiri kita juga mengetahui bahwa ada nilai-nilai pendidikan yang dimasukkan dalam budaya itu. Maka sudah menjadi impian kita selama ini bahwa pendidikan dan budaya dapat saling melengkapi dan mentransformasi menjadi  sebuah  “INOVASI PENDIDIKAN DAN BUDAYA “.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa tantangan pendidikan?
2.      Apa manfaat dan hasil pendidikan?
3.      Bagaimana pendekatan teoritis alokasi sumber daya?
C.       Tujuan Penelitian
1.      Dapat mengetahui tantangan, manfaat juga hasil dari pendidikan.
2.      Dapat mengetahui teoritis alokasi sumber daya.


BAB III
PEMBAHASAN

A.     Tantangan Pendidikan
Tantangan Pendidikan Dewasa ini kita telah memasuki era baru yaitu globalisasi. Globalisasi tidak muncul begitu saja melainkan sebuah proses yang merupakan sebuah keharusan sejarah yang tidak mungkin dihindari, dengan segala berkah dan mudharatnya (Zamroni, 2000: 74). Dimasa yang akan dating tantangan bagi penyelenggaraan system pendidikan akan semakin sulit.  Dimana mereka harus bisa membuat lembaga mereka diminati oleh publik. Dari banyaknya lembaga pendidikan yang ada,  mereka pasti memiliki lembaga pendidikan yang kualitasnya baik. Aspek kualitas itu dilihat dari mata pelajaran yang dibuat sesuai dengan tuntutan kebutuhan dimasyarakat. Menurut Rahmat (2010:26) Pendidikan diartikan sebagai suatu perbuatan pembimbingan yang diberikan dengan sengaja oleh pendidik kepada peserta didik kearah suatu tujuan tertentu. Dengan rumusan yang lebih luas, pendidikan adalah upaya sadar untuk menyiapkan peningkatan kehidupan peserta didik yang mandiri dan berbudaya harmonis,.
· Menurut Arief (2012:1) tantangan pendidikan pada era globalisasi sebagai sebuah proses mempunyai sejarah yang panjang. Globalisasime niscaya akan terjadinya perdagangan bebas dan dinilai menjadi ajang kreasi dan perluasan bagi pertumbuhan perdagangan dunia, serta pembangunan dengan system pengetahuan.
· Pendidikan sebagai Investasi Pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang dapat diuraikan sebagai berikut.
Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik padatataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi.
Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan social pada berbagai tingkat sosial yang berbeda.
Dilihat dari sudut pandang yang lain bahwa pendidikan adalah  usaha untuk menimbang dan menghubungungkan potensi kehidupan. Dimana potensi-potensi kehidupan itu dapat dijadikan sebagai ukuran dalam kehidupan setiap individu. Adapun dilihat dari sudut pandang yang lebih luas bahwa pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua ke generasi muda, yang dimana tujuan awal dari pewarisan  ini adalah agar nilai-nilai budaya tersebut terpelihara dan tetap ada. Sementara budaya sendiri adalah sebuah usaha untuk menurunkan nilai-nilai moral yang dikemas dalam sebuah tradisi dimana tradisi ini menjadikan manusia lebih baik lagi.

B.       Manfaat dan Hasil Pendidikan
Tugas utama penyelenggaraan pendidikan adalah menciptakan dan melaksanakan sistem yang produktif.  Ini artinya ia harus mengerahkan kekuatannya untuk mencapai tujuan dari system sebisa mungkin. Sistem adalah serangkaian kegiatan yang saling berhubungan. Sistem buatan manusia direncanakan untuk mencapai tujuan atau serangkaian tujuan. Ada beberapa sistem yang kompleks dimana system itu dapat dipelajari melalui analisa input-output. Analisa input- output sangat dibutuhkan pada system sosial yang disebut organisasi. Sebagai contoh output yang diterima oleh pekerja berupa finansial, sedangkan pada sekolah output berupa kemampuan siswa untuk menikmati dan menghargai hidup.
Menurut (Abu bakar& Kurniatun, 2010:256), salah satu dari kontribusi ekonomi yang terpenting bagi pendidikan adalah konsep umum biaya. Praktik yang biasa dalam pendidikan adalah menghargai biaya sama dengan pengeluaran. Biaya yang diambil termasuk biaya moneter digolongkan dengan pembelian dari faktor input, seperti gaji guru dan penyelenggaraan administrasi, buku-buku dan material, peralatan, gedung tanah dan bis sekolah.

C.       Pendekatan Teoritis Alokasi Sumber Daya
Pendekatan Teoritis Alokasi Sumber Daya Dalam pendidikan, nilai tambah didefinisikan sebagai jumlah penambahan belajar yang diletakkan disetiap tahap proses. Jika pembelajaran didefinisikan sebagai penguasaan ketrampilan, pengetahuan atau pemahaman maka nilai tambah adalah jumlah unit yang disyaratkan di setiap tahap. Menurut Fattah ( 2004:28) manfaat atau keuntungan pendidikan tidak selalu dapat diukur dengan standar nilai ekonomi atau uang. Hal ini disebabkan manfaat pendidikan, disamping memiliki nilai ekonomi, juga memiliki nilai social.
Kita gabungkan dengan data biaya pendidikan dapat menjadi ukuran efisiensi eksternal. Ada empat kategori yang dapat dijadikan indicator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan, yaitu:
1.      Dapat tidaknya seorang lulusan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi,
2.      Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain,
3.      Besarnya penghasilan yang diterima, Sikap perilaku dalam konteks social, budaya, dan politik.
Prosedur ini dapa tditerapkan untuk siswa secara individual. Asumsi 1 dan 2 Analisa ini berdasarkan asumsi bahwa :1) unjuk kerja dapat diukur, dan 2) prosedur pengukuran dikembangkan para psikolog yang bekerja didunia pendidikan cukup memadai.
Asumsi 3 Adanya fungsi hasil yang menghubungkan output (peningkatan unjuk kerja) dengan input (waktu siswa, guru, peralatan termasuk material, buku dan jangka waktu). Dari sudut pandang secara psikologi, totalitas input adalah lingkungan dimana seseorang anak diekspos. Asumsi 4 Semua adalah sama, peningkatan pada waktu siswa dan waktu guru dihubungkan dengan peningkatan unjuk kerja. Ini diasumsikan bahwa jika jumlah waktu siswa lebih banyak dicurahkan, artinya tidak ada penurunan motivasi atau faktor lain yang berhubungan dengan pembelajaran, sehingga unjuk kerja menjadi meningkat.

D.     Pendekatan dalam Pengambilan kebijakan
Pendekatan untuk Melahirkan Kebijakan Penyelenggaran pendidikan yang efektif dapat mendefinisikan masalah, mengumpilkan data yang relevan, dan mengolah data untuk memecahkan masalah. Dia bisa mengenali alternative kemungkinan dan memilih yang terbaik. Namun pembuat keputusan yang cakap tidak bekerja sendiri. Pegawai yang pengetahuannya berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi dilibatkan dalam membuat keputusan. Dimulai dengan diskusi input-output, keefektifan biaya, dan model biaya keuntungan. Disadari atau tidak, realitasnya sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industry atau ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama.












BAB IV
PENUTUP
A.       Simpulan
Kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Sedikitnya terdapat tiga alas an untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate ofreturn) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja. Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsisosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan social pada berbagai tingkat social yang berbeda.

B.     Saran
Dengan selesainya makalah ini bisa mengetahui tantangan-tantangan dalam pendidikan serta manfaat dan hasil dari adanya pendidikan.






DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan jam enam
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya
Ali Saifullah.HA. 1983. Antara Filsafat dan Pendidikan: Pengantar Filsafat Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Hasan Langgulung, 1986. Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Ismaun. 2001. Filsafat Ilmu I. (Diktat Kuliah). Bandung: UPI Bandung.
Uyoh Sadulloh.1994. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: P.T. Media Iptek
anakpintar.net23.net/Artikel
http://www.perkuliahan.com/hubungan-antara-pendidikan-dan-kebudayaan/
http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-budaya-perusahaan-menurut.html
http://hadirukiyah.blogspot.com/2010/07/hubungan-kebudayaan-dengan-pendidikan.html
http://search.4shared.com/postDownload/P_wPsf7o/fungsi_pendidikan_dalam_kebuda.html
http://diskusi-lepas.blogspot.com/2010/09/peran-pendidikan-dalam-melestarikan.html
http://adi.or.id/muhammadiyah-dalam-pengembangan-pendidikan-budaya-dan-karakter-bangsa-di-era-globalisasi/
http://blog.politekniktelkom.ac.id/30212033/2012/06/14/dampak-perkembangan-tik-dalam-bidang-politik-pendidikan-sosial-dan-budaya/
http://ernayuliyanti92.blogspot.com/2012/11/pengaruh-dunia-teknologi-informasi.html
http://ariywildan501.blogspot.com
http://id.scribd.com/doc/33260730/Peranan-Dunia-Pendidikan
http://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://swardik.blogspot.com/2012/08/corak-pendidikan-impian-masa-depan.html
http://www.putra-putri-indonesia.com/budaya-lokal.html