BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Jenis makanan dapat diawetkan tidak hanya berasal dari hewan, tetapi
makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati) pun dapat diawetkan. Jenis makanan
yang berasal dari tumbuhan yang dapat diawetkan, misalnya buah-buahan, sayuran,
dan lain-lain. Ada bermacam-macam cara yang dapat dilakukan dalam mengawetkan
makanan dari bahan nabati, misalnya dengan teknik dikeringkan, diasinkan,
dimaniskan, dan lain-lain. Produk makanan yang berasal dari tumbuhan yang
diawetkan banyak dijumpai di toko-toko makanan berupa keripik buah, kacang
kering, buah yang dikemas dalam kelereng dan sebagainya.
B. RumusanMasalah
1.
ApapengertianPengawetan makanan dari bahan
nabati dengan teknik dikeringkan?
2.
Bagaimana cara Pengwetan
makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengawetan makanan dari bahan nabati dengan
teknik dikeringkan?
2. Untuk mengetahui cara pengwetan makanan dari bahan nabati.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati dengan Teknik Dikeringkan
Yang dimaksudkan dengan pengawetan makanan dari bahan
nabati dengan teknik dikeringkan adalah pengawetan makanan dengan cara
dikeringkan (dijemur atau di di Oven) yang bahannya dari tumbuhan (nabati).
Produk pengawetan makanan dengan teknik dikeringkan yang berasal dari tumbuhan,
misalnya gaplek yang terbuat dari ketela pohon yang dikeringkan.
2.
Bahan dan
Alat Pengeringan
Bahan-bahan yang diawetkan dengan cara dikeringkan
berasal dari tumbuhan antaralain, ketela pohon dan kelapa. Ketela pohon
dikeringkan untuk dijadikan gaplek, sedangkan kelapa dikeringkan untuk
dijadikan kopra. Peralatan yang dibutuhkan untuk mengeringkan sangat bergantung
dari bahan nabati yang akan dkeringkan, misalnya tungku untuk mengasapi dan
mengeringkan kelapa dan anyaman bambu untuk meletakkan kelapa pada saat
diasapi. Sementara itu, perlatan yang dibutuhkan dalam mengeringkan ketela
pohon, antara lain, pisau untuk mengupas atau menguliti ketela, anyaman bambu
untuk menjemur ketela, dan bakul (tenggok) sebagai wadah ketela pohon yang akan
dicampur.
3.
Melakukan
Proses Pengawetan
Setelah bahan dan alat disiapkan, proses pembuatan gaplek
dapat dimulai. Adapun prosedur pembuatan gaplek adalah sebagai berikut:
a.
Kupas
singkong dengan pisau
b.
Setelah
selesai dikupas, singkong dipotong-potong atau dibelah menjadi beberapa bagian
agar cepat kering ketika dijemur.
c.
Singkong
dijemur ditempat yang telah disediakan. Tempat penjemuran singkong dapat
menggunakan tikar bambu, kain terpal, atau bahan lain yang mudah digulung atau
dilipat.
d.
Jika
singkong sudah kering, singkong sudah jadi gaplek. Gaplek lalu dimasukan
kedalam karung dan dapat disimpan ditempat yang kering atau tidak lembab.
BAB III
PENUTUP
a.
Kesimpulan
Pengawetan makanan dari bahan nabati dengan teknik
dikeringkan adalah pengawetan makanan dengan cara dikeringkan (dijemur atau
dioven) yang bahannya dari tumbuhan (nabati).
Teknik pengawetan makanan dengan dikeringkan ada dua
cara: yaitu cara tradisional dan cara modern. Teknik pengawetan makanan cara
tradisional dilakukan dengan cara menjemur dibawah terik matahari, sedangkan
cara modern menggunakan alat bantu seperti oven untuk mengeringkan makanan.
b.
Kritik& Saran
Dari pembahasan yang kami tuliskan dalam karya ilmiah
ini, kami berharap para pembaca, termasuk siswa dan siswi mengetahui tentang
pengertian Pengawetan makanan dari bahan nabati, dan bisa mengaplikasikannya di
kehidupannya.
DaftarPustaka
Barmin.
2004. Kerajinan Tangan dan Kesenian untuk SLTP. Surakarta: Tiga
Serangkai
Hardiyanti,
Sri. 2003. Keterampilan Boga.
Sutomo.
1998. Keterampilan Elektronika untuk SLTP Kls. !. Jakarta: Rakaditu.
Majalah
Sedap Sekejap Edisi Khusus Pemula. Media Boga: Jakarta.
Tabloid
Agrobis. April 2007
http://jamilfauzi.blogspot.com/