Kamis, 20 November 2014

Makalah Tentang pegawetan makanan nabati dengan teknik pengeringan



BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Jenis makanan dapat diawetkan tidak hanya berasal dari hewan, tetapi makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati) pun dapat diawetkan. Jenis makanan yang berasal dari tumbuhan yang dapat diawetkan, misalnya buah-buahan, sayuran, dan lain-lain. Ada bermacam-macam cara yang dapat dilakukan dalam mengawetkan makanan dari bahan nabati, misalnya dengan teknik dikeringkan, diasinkan, dimaniskan, dan lain-lain. Produk makanan yang berasal dari tumbuhan yang diawetkan banyak dijumpai di toko-toko makanan berupa keripik buah, kacang kering, buah yang dikemas dalam kelereng dan sebagainya.
B. RumusanMasalah
1.     ApapengertianPengawetan makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan?
2.    Bagaimana cara Pengwetan makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan?
C. Tujuan
1.     Untuk mengetahui pengertian pengawetan makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan?
2.    Untuk mengetahui cara pengwetan makanan dari bahan nabati.

BAB II
PEMBAHASAN

1.     Pengertian Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati dengan Teknik Dikeringkan
Yang dimaksudkan dengan pengawetan makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan adalah pengawetan makanan dengan cara dikeringkan (dijemur atau di di Oven) yang bahannya dari tumbuhan (nabati). Produk pengawetan makanan dengan teknik dikeringkan yang berasal dari tumbuhan, misalnya gaplek yang terbuat dari ketela pohon yang dikeringkan.
2.  Bahan dan Alat Pengeringan
Bahan-bahan yang diawetkan dengan cara dikeringkan berasal dari tumbuhan antaralain, ketela pohon dan kelapa. Ketela pohon dikeringkan untuk dijadikan gaplek, sedangkan kelapa dikeringkan untuk dijadikan kopra. Peralatan yang dibutuhkan untuk mengeringkan sangat bergantung dari bahan nabati yang akan dkeringkan, misalnya tungku untuk mengasapi dan mengeringkan kelapa dan anyaman bambu untuk meletakkan kelapa pada saat diasapi. Sementara itu, perlatan yang dibutuhkan dalam mengeringkan ketela pohon, antara lain, pisau untuk mengupas atau menguliti ketela, anyaman bambu untuk menjemur ketela, dan bakul (tenggok) sebagai wadah ketela pohon yang akan dicampur.
3.    Melakukan Proses Pengawetan
Setelah bahan dan alat disiapkan, proses pembuatan gaplek dapat dimulai. Adapun prosedur pembuatan gaplek adalah sebagai berikut:
a.    Kupas singkong dengan pisau
b.    Setelah selesai dikupas, singkong dipotong-potong atau dibelah menjadi beberapa bagian agar cepat kering ketika dijemur.
c.    Singkong dijemur ditempat yang telah disediakan. Tempat penjemuran singkong dapat menggunakan tikar bambu, kain terpal, atau bahan lain yang mudah digulung atau dilipat.
d.    Jika singkong sudah kering, singkong sudah jadi gaplek. Gaplek lalu dimasukan kedalam karung dan dapat disimpan ditempat yang kering atau tidak lembab.









BAB III
PENUTUP
a.  Kesimpulan
Pengawetan makanan dari bahan nabati dengan teknik dikeringkan adalah pengawetan makanan dengan cara dikeringkan (dijemur atau dioven) yang bahannya dari tumbuhan (nabati).
Teknik pengawetan makanan dengan dikeringkan ada dua cara: yaitu cara tradisional dan cara modern. Teknik pengawetan makanan cara tradisional dilakukan dengan cara menjemur dibawah terik matahari, sedangkan cara modern menggunakan alat bantu seperti oven untuk mengeringkan makanan.

b.  Kritik& Saran
Dari pembahasan yang kami tuliskan dalam karya ilmiah ini, kami berharap para pembaca, termasuk siswa dan siswi mengetahui tentang pengertian Pengawetan makanan dari bahan nabati, dan bisa mengaplikasikannya di kehidupannya.




DaftarPustaka
Barmin. 2004. Kerajinan Tangan dan Kesenian untuk SLTP. Surakarta: Tiga Serangkai
Hardiyanti, Sri. 2003. Keterampilan Boga.
Sutomo. 1998. Keterampilan Elektronika untuk SLTP Kls. !. Jakarta: Rakaditu.
Majalah Sedap Sekejap Edisi Khusus Pemula. Media Boga: Jakarta.
Tabloid Agrobis. April 2007
http://jamilfauzi.blogspot.com/