BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Menurut
Koentjaraningrat, kata “kebudayaan” berasal dari kata sanskerta Budhayah yaitu
bentuk jamak dari “budhi” yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian,
kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang
berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti daya
dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa dengan “kebudayaan” yang berarti
hasil dari cipta, karsa dan rasa
Pengetahuan
budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti. Pengetahuan budaya (the humanities) yang dibatasi
sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian, seni dan filsafat. Keahlian inipun
dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai keahlian lain, seperti seni tari, seni
rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah
usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan.
B.
Rumusan Masalah.
Di jaman yang
serba modern ini, banyak masalah yg timbul dalam kebudayaan. Diantaranya:
- Sistem hukum yang sekarang berlaku banyak yang berbentur dengan kebudayaan terdahulu.
- Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa kebudayaan merupakan bagian dari seni, ada juga yang menganggap kebudayaan adalah pola perilaku yg menghasilkan karya.
- Pergeseran nilai-nilai budaya yang sangat signifikan.
- Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin maju.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penerapan Kebudayaan di Indonesia.
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan kebudayaannya. Berbagai Ras dan golongan
lahir di Indonesia yang mengakibatkan timbulnya kebudayaan yang berbeda-beda
antar suku, ras dan golongan. Namun demikian, dalam penerapannya diberabagai
daerah sangat teratur dan dipatuhi oleh masyarakatnya walaupun terkadang juga
terjadi kesalah-pahaman yang menimbulkan benturan antar suku masyarakat.
Seiring kemajuan jaman yang semakin pesat, kebudayaan mulai di tinggalkan bahkan
dilupakan dalam kalangan masyarakat. Pengetahuan yang menjadi dasar dalam
penanaman sikap, prilaku, kepada masyarakat agar bisa bersosialisai dengan
lingkungan disekitarnya terutama dalam menghadapi masalah – masalah budaya
tidak lagi menjadi tolak ukur kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya
manusia dikatakan beradab dan berbudaya karena mempunyai rasa dan kehendak
(akal atau rasio) dengan adanya akal maka timbul nilai kebenaran. Tapi yang
sekarang di pahami oleh masyarakat berbalik dengan keadaan yang sebenarnya.
Selain itu hukum yang sekarang berlaku juga banyak yang bertentangan dengan
kebudayaan masing-masing daerah.
B.
Masalah
kebudayaan dalam kajian Ilmu Budaya Dasar meliputi:
a)
Berbagai aspek kehidupan manusia yang ada didunia ini. Hakikat manusia di dunia
ini ialah selalu berinteraksi antar sesama yang kemudian melahirkan sebuah
kebudayaan dan diturunkan kepada generasi dari jaman kejaman.
b)
Masalah – masalah perubahan/pergeseran nilai kebudayaan. setiap masyarakat di
masing-masing daerah mempunyai kebudayaan masing-masing yang berbeda-beda dan
mereka merasa bangga dengan hal tersebut. Namun seiring kemajuan jaman, rasa
bangga tersebut hilang perlahan-lahan.
c)
Masalah untuk mengetahui keteraturan – keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antar sesama manusia agar tidak terjadi kesalah-pahaman dan perselisihan dalam
kalangan penganut kebudayaan.
C.
Masalah
kemanusiaan dalam kajian Ilmu Budaya Dasar adalah:
a)
Masalah yang melibatkan dirinya sendiri sebagai bagian dari kehidupan bersama
didalam masyarakat. Karena itu dikembangkan sikap hormat dan bekerja sama
dengan manusia lainnya
b)
Masalah yang biasa terjadi dalam kehidupan bersama manusia baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat yang saling berinteraksi.
c)
Masalah mengenai akibat ndonesi dari perubahan dan pergeseran nilai kebudayaan
yang sangat signifikan dalam kehidupan bermasyarakat.
d)
Masalah kebudayaan manusia yang patut untuk disikapi dan di perbaharui oleh
semua manusia diseluruh dunia ini.
D.
Faktor
perubahan kebudayaan di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dari kompsisi penduduk.
- Sebab-sebab perubahan lingkungan dan fisik tempat mereka hidup,masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain,cenderung untuk berubah secara lebih cepat.
- Kontak dengan negara asing. Masuknya kebudayaan asing yang jauh lebih moderen membuat kebudayaan ndonesia yang telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu seakan terlupakan begitu saja yang pada akhirnya secara perlahan-lahan kebudayaan di ndonesia mengikuti kebudayaan asing tersebut.
- Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin maju juga menjadi salah satu factor terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi untuk di terapkan di jaman yang semakin maju.
- Ketidak puasan masyarakat dalam bidang-bidang kehidupan tertentu membuat rasa percaya dan kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan mulai hilang.
- Sistem pendidikan formal yang menggunakan teknologi yang maju menyebabkan kebudayaan tidak lagi di ajarkan kepada masyarakat.
E.
Masalah pokok kehidupan
manusia ada lima yaitu:
- Hakikat hidup manusia. Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
- Hakikat karya manusia. Setiap kebudayaan hakikatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
- Hakikat waktu manusia. Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa yang akan dating.
- Hakikat alam manusia. Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengekspoitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
- Hakikat hubungan manusia. Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang yang berpandangan individualitas (menilai tinggi keuatan sendiri).
F.
Beberapa cara
yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah punahnya
kebudayaan nasinal maupun daerah yaitu:
- Menerapkan berbagai sikap, nilai harga diri dan sifat kemanusiaan yang sangat bermanfaat untuk memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan wawasan dan penalaran sehingga mampu memperluas budi pekerti dan tanggap terhadap masalah-masalah budaya disekitarnya.
- Mengajarkan kembali pengetahuan kebudayaan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep–konsep kebudayaan yang dikembangkan untuk mengkaji masalah –masalah manusia dengan kebudayaannya.
- Mengembangkan kepribadian masyarakat dengan cara memperluas wawasan pemikirannya serta kemampuan kritikalnya terhadap masalah–masalah kebudayaan sehingga daya tanggap dan persepsi masyarakat mengenai lingkungan budaya manusia dapat menjadi lebih manusiawi.
- Mengawasi pencampuran dua kebudayaan atau lebih dengan unsur–unsur kebudayaan yang tercampurkan masih Nampak agar tidak timbul benturan antar sesamanya.
- Menghilangkan perilaku manusia yang akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati–hati sehingga tidak membuat manusia mengabaikan hal yang manusiawi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pada
intinya, masalah-masalah yang timbul dalam kebudayaan di dasari dua faktor
pokok yaitu manusia dan kebudayaan itu sendiri. Selain pematangan batin yang
salah, masuknya kebudayaan asing akibat seringnya kontak dengan negara lain
juga menjadi hal yang mendasari terjadinya perubahan kebudayaan. Teknologi yang
semakin maju dari jaman ke jaman membuat pemikiran masyarakat akan kebudayaan
hilang secara perlahan-lahan. Akibatnya, generasi yang lahir sesudahnya sama
sekali tidak mengenal budaya asli dari nenek moyang mereka. Yang mereka kenal
hannyalah budaya asing yang semakin dikembangkan di daerah-daerah Indonesia itu
sendiri. Sungguh miris rasanya, tapi inilah kenyataan yang sekarang terjadi di
kalangan masyarakat kita. Perkembangan penduduk dari masa ke masa yang semakin
maju menjadi faktor terjadinya perubahan kebudayaan di Indonesia. Anggapan
mereka bahwa kebudayaan terdahulu sudah ketinggalan jaman dan tidak cocok lagi
untuk di terapkan di jaman yang semakin maju. Sedangkan kebudayaan asing terus
dikembangkan mengikuti jaman yang akhirnya membuat kebudayaan tersebut dengan
mudah diikuti oleh masyarakatnya sendiri maupun masyarakat luar.
B.
Kritik dan
Saran
Kemampuan
positif para seniman yang mampu menciptakan keindahan berbudaya sudah tidak
lagi dihargai oleh masyarakat yang berakibat timbulnya rasa pesimisme
dikalangan seniman tersebut. Sebaiknya pemerintah ikut andil dalam hal dengan
memberikan prestasi dan penghargaan kepada seniman-seniman budaya yang
menghasilkan karya yang indah dan karya tersebut merupakan cakupan dari budaya
lokal bukan asing. Selama ini, per-filman semakin merasuki pikiran masyarakat
yang membuat mereka enggan untuk menyaksikan sanggar budaya nasional maupun
daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Þ
Ilmu Budaya Dasar. 29 Maret 2010. Konsep Nilai, Sistem Nilai, dan Orientasi
Nilai Kebudayaan. Hal 3
Þ
A Muchsin, Misri. 2007. Potret Kebudayaan dalam Bingkai Sejarah. Nanggroe
Aceh Darussalam: Arraniry Press.
Þ
Putra, Suhendra. 2008. Makalah Indoskripsi Ilmu Budaya Dasar. (http://indoskripsi.com). Html,
diakses 15 April 2010
Þ
Menghidupkan Kembali Nuansa Kebudayaan, terjemahan. Kathur Suhardi,
Jakarta: Pustaka Al-kautsar, cetakan I. 1998