Jumat, 27 Desember 2013

Makalah Tentang Kepemimpinan Perusahaan



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik.
Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

B. Rumusan Masalah
  1. Apakah Kepemimpinan itu ?
  2. Bagaimana tugasnya menjadi pemimpin di dalam perusahaan?






















BAB II
PEMBAHASAN
MEMIMPIN PERUSAHAAN

A.        Apakah Kepemimpinan itu ?
Menurut sejarah, kepemimpinan muncul pada abad 18 dan ada beberapa pengertian darikepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang, baik individu maupun masyarakat.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1)      Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2)      Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3)      Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46)
4)      Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5)      Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).

B.         Mengambil keputusan
Pemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka focus “membuat sesuatu terwujud” sepanjang waktu — sebuah pengambilan keputusan yang menyuburkan kemajuan perusahaan. Para pemimpin sukses tidak membuang- buang waktu di masalah yang mengganggu momentum. Mereka tahu caranya mengambil 30 keputusan dalam 30 menit.
C.        Memecahkan Masalah
Pemimpin sukses segera mengatasi dan memecahkan masalah langsung ke akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang lain tidak suka.
D.       Memimpin Rapat
Pemimpin yang sukses dalam perusahaan adalah bisa memimpin rapat dengan baik dan berhasil, Keberhasilan suatu rapat sangat ditentukan oleh efektivitas pimpinannya. Rapat akan produktif jika pimpinan dipersiapkan dan dipilih dengan cermat.
Pimpinan rapat adalah orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan rapat. Seorang pimpinan rapat yang baik tidak mendominasi seluruh rapat sehingga mengurangi kesempatan peserta untuk memberikan saran atau masukan, tetapi juga tidak bersikap pasif sehingga kehilangan kendali atas rapat yang dipimpinnya. Untuk menjadi pimpinan rapat yang baik, perhatikan beberapa kriteria berikut:
§ Mengetahui apa dan siapa yang hadir sebagai peserta rapat.
§ Berbicara menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dipahami oleh peserta rapat.
§ Membangkitkan minat peserta rapat.
§ Mengetahui dengan tepat yang perlu diutarakan dan hasil dari rapat pendahuluan.
§ Menyajikan materi secara sederhana dan ringkas. Bila perlu, dapat digunakan alat bantu
visual.
§ Menjaga ketenangan sikap dan rasa percaya diri.
§ Berbicara dengan suara yang jelas, dapat didengar oleh setiap peserta rapat.
§ Hindari tingkah laku yang dapat mengganggu suasana.
§ Memperhatikan dan mempertimbangkan saran dan pendapat setiap peserta rapat.
§ Mengikuti agenda rapat langkah demi langkah.
§ Menjaga arah rapat agar tidak menyimpang dari tujuan.

E.        Brainstorming
Brainstorming adalah piranti perencanaan yang dapat menampung kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak dalam memimpin perusahaan.
Brainstorming adalah sebagai teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam memimpin perusahaan.
-          Model brainstorming
Ø  Verbal brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan
secara verbal dengan tatap muka dan pertemuan langsung.
Ø  Nominal brainstorming : Mengeluarkan ide secara terpisah, tidak saling berinraksi
dengan menuliskan idenya di kertas atau komputer.
Ø  Electronic brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup secara
elektronik dengan menggunakan tools seperti Group Support System.
Tujuan Dan Manfaat
ü  Mengidentifikasi masalah.
ü  Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
ü  Menentukan alternatif pemecahan masalah.
ü  Mengimplementasikan pemecahan masalah.
ü  Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.
ü  Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
ü  Melakukan perbaikan (improvements).
ü  Metode
ü  free wheel
ü  round robin
ü  Langkah-langkah dalam melaksanakan brainstorming
ü  Persiapan
ü  Pelaksanaan
ü  Tata Pelaksanaan
ü  Aturan main dalam brainstorming perlu dibuat dan dijelaskan oleh Team
ü  Leader. Agar cara ini efektif, setiap peserta harus mematuhinya.
ü  Dokumentasi
ü  Pencatat melakukan pencatatan ide yang dilontarkan setiap peserta.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila suatu Team membicarakan permasalahan dengan teknik brainstorming, yaitu:
v  Agenda acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai.
v  Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting.
v  Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan.
v  Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya pada kesempatan

F.        Inovatif
Gaya kepemimpinan bisnis banyak ragamnya. Dari yang laizess faire,otoriter sampai yang demokratis. Ada lagi gaya kepemimpinan bisnis yang bersifat transaksional dan transformasional. Yang transaksional cenderung tidak memiliki visi jauh ke depan. Orientasinya lebih pada rutinitas dan kurang responsive pada perubahan. Sifatnya berupa transaksi yakni apabila karyawan berkinerja baik atau sesuai harapan baru diberi imbalan.
Sementara kepemimpinan transformasional selain karismatik dan inspirasi intelektual juga bersifat visioner dan menempatkan perusahaan sebagai subyek perubahan yang bersinambung. Selain itu menempatkan karyawan sebagai mitra kerja yang efektif. Konsep pentingnya manajemen perubahan didasarkan bahwa dunia bisnis tidak bisa mengabaikan pada perubahan-perubahan dinamis beragam sisi kehidupan. Antara lain perubahan yang menyangkut peningkatan kesejahteraan ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kepekaan konsumen tehadap pelayanan dan mutu produk, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi. Perusahaan yang senang bertengger pada zona kenyamanan dalam jangka panjang akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan yang siap untuk berubah. Perubahan itu tentunya membutuhkan pemimpin perusahaan yang peka terhadap perkembangan internal dan eksternal organisasi. Seseorang yang menganggap inovasi sebagai sebagai salah satu instrument keberhasilan perubahan maka dialah yang disebut sebagai kepemimpinan inovatif. Untuk itu dia membuat suatu road map penelitian yang jelas; apa yang ingin dicapai berikut langkah-langkah strategis dan target waktunya.
Seseorang yang memiliki kepemimpinan inovatif hampir tidak cepat puas dengan kinerja yang dicapai perusahaan. Dia ingin selalu terus belajar dan mencari temuan-temuan baru yang unik. Gagasan-gagasan baru hamper tak pernah berhenti. Hal ini karena rasa ingin tahu begitu besarnya. Kemampuan berimajinasi sangat dominan dalam menciptakan sesuatu yang baru. Pemimpin model seperti ini menyadari tidak mungkin proses penemuan inovasi baru bisa dilakukan sendiri. Karena itu dia selalu mendorong para karyawannya untuk berpikir dan mengembangkan gagasan-gagasan baru yang inovatif. Tidak jarang lalu dibentuk tim inovasi yang anggota-anggotanya terdiri dari karyawan berlatar belakang sesuai dengan kompetensinya.Untuk itu dia membuat suatu road map penelitian yang jelas apa yang ingin dicapai berikut langkah-langkah strategis dan target waktunya. Dorongan pada karyawan agar kreatif tidaklah cukup. Pemimpin yang inovatif melengkapinya dengan kebijakan-kebijakan dalam pemberian penghargaan. Mereka yang punya gagasan bagus, katakanlah dari suatu kompetisi yang di selenggarakan perusahaan, diberikan penghargaan misalnya berupa kesempatan untuk sekolah lagi. Selain itu para karyawan diberi kesempatan untuk melakukan percobaan-percobaan dalam merancang suatu inovasi secara bersinambung. Kalau pun ditemui kegagalan, pemimpin inovatif mengganggapnya sebagai suatu proses belajar menuju keberhasilan. Dan tak tertutup kemungkinan karyawan diberi kebebasan berpikir dan bekerja di luar “kotak” aturan yang ada. Intinya adalah tak ada gagasan yang buruk. Bahkan dengan cara ini pemimpin yang inovatif akan selalu memeroleh wawasan dan perspektif baru. Pada gilirannya akan diperoleh suatu terobosan-terobosan yang memiliki nilai tambah lebih.
BAB V
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa criteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat- sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out). Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Dan pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.






DAFTAR PUSTAKA
James K. Van Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan , Jakarta:Mitra Usaha
Purwanto, Yadi, 2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta
http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-kepemimpinan_6811.html
W. Brown steven, 1998, Manajemen Kepemipinan , Jakarta: Profesional Books