BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga, Hidup yang teratur adalah impian
setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas
manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah
& memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya
lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu
dikelola dengan baik.
Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber
daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan
dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik. Sangat diperlukan sekali jiwa
kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. Jika saja
Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa.
Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut
tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas
pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
B. Rumusan Masalah
- Apakah Kepemimpinan itu ?
- Bagaimana tugasnya menjadi pemimpin di dalam perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN
MEMIMPIN PERUSAHAAN
A.
Apakah
Kepemimpinan itu ?
Menurut sejarah, “kepemimpinan” muncul pada abad 18 dan ada beberapa pengertian darikepemimpinan
yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses
mempengaruhi orang, baik individu maupun masyarakat.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1) Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi,
dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai
satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961,
24).
2) Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang
memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared
Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3) Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch &
Behling, 1984, 46)
4) Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk
membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5) Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi
arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan
untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
B.
Mengambil keputusan
Pemimpin sukses adalah pengambil keputusan yang ahli. Mereka bisa
melakukannya dengan memfasilitasi dialog, agar para kolega dapat meraih
kesimpulan strategis, atau mereka bisa melakukannya sendiri. Mereka focus
“membuat sesuatu terwujud” sepanjang waktu — sebuah pengambilan keputusan yang
menyuburkan kemajuan perusahaan. Para pemimpin sukses tidak membuang- buang
waktu di masalah yang mengganggu momentum. Mereka tahu caranya mengambil 30
keputusan dalam 30 menit.
C.
Memecahkan
Masalah
Pemimpin sukses segera mengatasi dan memecahkan masalah langsung ke
akarnya. Mereka tidak menunda-nunda masalah. Kalau ada masalah, mereka juga
tidak kabur. Mereka tahu bahwa orang bisa maju bila melakukan hal yang orang
lain tidak suka.
D. Memimpin Rapat
Pemimpin yang sukses dalam perusahaan adalah bisa memimpin rapat
dengan baik dan berhasil, Keberhasilan suatu rapat sangat ditentukan oleh
efektivitas pimpinannya. Rapat akan produktif jika pimpinan dipersiapkan dan
dipilih dengan cermat.
Pimpinan rapat adalah orang yang bertanggung jawab atas keberlangsungan
rapat. Seorang pimpinan rapat yang baik tidak mendominasi seluruh rapat
sehingga mengurangi kesempatan peserta untuk memberikan saran atau masukan,
tetapi juga tidak bersikap pasif sehingga kehilangan kendali atas rapat yang dipimpinnya.
Untuk menjadi pimpinan rapat yang baik, perhatikan beberapa kriteria berikut:
§ Mengetahui apa dan siapa yang hadir sebagai peserta rapat.
§ Berbicara menggunakan bahasa yang dapat dengan mudah dipahami oleh
peserta rapat.
§ Membangkitkan minat peserta rapat.
§ Mengetahui dengan tepat yang perlu diutarakan dan hasil dari rapat
pendahuluan.
§ Menyajikan materi secara sederhana dan ringkas. Bila perlu, dapat
digunakan alat bantu
visual.
§ Menjaga ketenangan sikap dan rasa percaya diri.
§ Berbicara dengan suara yang jelas, dapat didengar oleh setiap
peserta rapat.
§ Hindari tingkah laku yang dapat mengganggu suasana.
§ Memperhatikan dan mempertimbangkan saran dan pendapat setiap
peserta rapat.
§ Mengikuti agenda rapat langkah demi langkah.
§ Menjaga arah rapat agar tidak menyimpang dari tujuan.
E.
Brainstorming
Brainstorming adalah piranti perencanaan yang dapat menampung
kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus
maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak dalam memimpin perusahaan.
Brainstorming
adalah sebagai teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam
memimpin perusahaan.
-
Model
brainstorming
Ø
Verbal
brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan
secara verbal
dengan tatap muka dan pertemuan langsung.
Ø
Nominal
brainstorming : Mengeluarkan ide secara terpisah, tidak saling berinraksi
dengan menuliskan
idenya di kertas atau komputer.
Ø
Electronic
brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup secara
elektronik dengan
menggunakan tools seperti Group Support System.
Tujuan Dan Manfaat
ü
Mengidentifikasi
masalah.
ü
Mencari
sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
ü
Menentukan
alternatif pemecahan masalah.
ü
Mengimplementasikan
pemecahan masalah.
ü
Merencanakan
langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.
ü
Mengambil
keputusan ketika masalah terjadi.
ü
Melakukan
perbaikan (improvements).
ü
Metode
ü
free wheel
ü
round
robin
ü
Langkah-langkah
dalam melaksanakan brainstorming
ü
Persiapan
ü
Pelaksanaan
ü
Tata
Pelaksanaan
ü
Aturan
main dalam brainstorming perlu dibuat dan dijelaskan oleh Team
ü
Leader.
Agar cara ini efektif, setiap peserta harus mematuhinya.
ü
Dokumentasi
ü
Pencatat
melakukan pencatatan ide yang dilontarkan setiap peserta.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila suatu Team
membicarakan permasalahan dengan teknik brainstorming, yaitu:
v
Agenda
acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai.
v
Mempersiapkan
Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting.
v
Catatan
ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan.
v
Memberi
kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya
pada kesempatan
F.
Inovatif
Gaya kepemimpinan bisnis banyak ragamnya. Dari yang laizess
faire,otoriter sampai yang demokratis. Ada lagi gaya kepemimpinan bisnis yang
bersifat transaksional dan transformasional. Yang transaksional cenderung tidak
memiliki visi jauh ke depan. Orientasinya lebih pada rutinitas dan kurang
responsive pada perubahan. Sifatnya berupa transaksi yakni apabila karyawan
berkinerja baik atau sesuai harapan baru diberi imbalan.
Sementara kepemimpinan transformasional selain karismatik dan
inspirasi intelektual juga bersifat visioner dan menempatkan perusahaan sebagai
subyek perubahan yang bersinambung. Selain itu menempatkan karyawan sebagai
mitra kerja yang efektif. Konsep pentingnya manajemen perubahan didasarkan
bahwa dunia bisnis tidak bisa mengabaikan pada perubahan-perubahan dinamis
beragam sisi kehidupan. Antara lain perubahan yang menyangkut peningkatan
kesejahteraan ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kepekaan konsumen
tehadap pelayanan dan mutu produk, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta globalisasi. Perusahaan yang senang bertengger pada zona
kenyamanan dalam jangka panjang akan tertinggal oleh perusahaan-perusahaan yang
siap untuk berubah. Perubahan itu tentunya membutuhkan pemimpin perusahaan yang
peka terhadap perkembangan internal dan eksternal organisasi. Seseorang yang
menganggap inovasi sebagai sebagai salah satu instrument keberhasilan perubahan
maka dialah yang disebut sebagai kepemimpinan inovatif. Untuk itu dia membuat
suatu road map penelitian yang jelas; apa yang ingin dicapai berikut
langkah-langkah strategis dan target waktunya.
Seseorang yang memiliki kepemimpinan inovatif hampir tidak cepat
puas dengan kinerja yang dicapai perusahaan. Dia ingin selalu terus belajar dan
mencari temuan-temuan baru yang unik. Gagasan-gagasan baru hamper tak pernah
berhenti. Hal ini karena rasa ingin tahu begitu besarnya. Kemampuan
berimajinasi sangat dominan dalam menciptakan sesuatu yang baru. Pemimpin model
seperti ini menyadari tidak mungkin proses penemuan inovasi baru bisa dilakukan
sendiri. Karena itu dia selalu mendorong para karyawannya untuk berpikir dan
mengembangkan gagasan-gagasan baru yang inovatif. Tidak jarang lalu dibentuk
tim inovasi yang anggota-anggotanya terdiri dari karyawan berlatar belakang
sesuai dengan kompetensinya.Untuk itu dia membuat suatu road map penelitian
yang jelas apa yang ingin dicapai berikut langkah-langkah strategis dan target
waktunya. Dorongan pada karyawan agar kreatif tidaklah cukup. Pemimpin yang inovatif
melengkapinya dengan kebijakan-kebijakan dalam pemberian penghargaan. Mereka
yang punya gagasan bagus, katakanlah dari suatu kompetisi yang di selenggarakan
perusahaan, diberikan penghargaan misalnya berupa kesempatan untuk sekolah
lagi. Selain itu para karyawan diberi kesempatan untuk melakukan
percobaan-percobaan dalam merancang suatu inovasi secara bersinambung. Kalau
pun ditemui kegagalan, pemimpin inovatif mengganggapnya sebagai suatu proses
belajar menuju keberhasilan. Dan tak tertutup kemungkinan karyawan diberi
kebebasan berpikir dan bekerja di luar “kotak” aturan yang ada. Intinya adalah
tak ada gagasan yang buruk. Bahkan dengan cara ini pemimpin yang inovatif akan
selalu memeroleh wawasan dan perspektif baru. Pada gilirannya akan diperoleh
suatu terobosan-terobosan yang memiliki nilai tambah lebih.
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu
sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki
beberapa criteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan,
apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat- sifatnya, atau
kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap
teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin
bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya.
Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar
melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang.
Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out). Sangat
diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat
tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada
pemimpin. Dan pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin
dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu
kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka
makin kuat pula yang dipimpin.
DAFTAR PUSTAKA
James K. Van
Fleet, 1973, 22 Manajemen Kepemimpinan , Jakarta:Mitra Usaha
Purwanto, Yadi,
2001, makalah: Manajemen PT. Cendekia Informatika, Jakarta
http://artikelrande.blogspot.com/2010/07/manajemen-kepemimpinan_6811.html
W. Brown steven,
1998, Manajemen Kepemipinan , Jakarta: Profesional Books